MESJID Agung
Manonjaya terletak di Desa Manonjaya, Kecamatan Manonjaya, Kabupaten
Tasikmalaya, Propinsi Jawa Barat. Adapun batas-batasnya sebelah utara Jalan
Tangsi, sebelah selatan jalan Kauman dan Markas Komando Militer 0612 Manonjaya,
sebelah timur Sekolah Dasar Negeri II Manonjaya dan alun-alun. Keadaan tanah di
daerah ini mengandung pasir dan merupakan tanah datar.
Latar Sejarah
Masjid Agung Manonjaya telah ada
pada masa pemerintahan R.T. Wiradadaha VIII tahun 18141835, tetapi bentuknya
tidak seperti sekarang. Pada tahun 1837, masa Bupati R.T. Danuningrat, masjid
diperbesar dan dilengkapi dengan pawestren. Walaupun masjid telah diperbesar,
tetapi masih belum cukup untuk menampung para jamaah. Maka tahun 1889 pada masa
pemerintahan R.T.A. Wiraadiningrat masjid diperbesar lagi ke timur guna
membangun dua buah menara dan serambi timur.
Arsitektur masjid merupakan
perpaduan unsur/gaya tradisional dan kolonial. Unsur kolanial dapat dilihat
pada tiang sokoguru, jendela, dinding yang tebal dan diplester, pintu, serta
menara dengan pilaster di setiap sudut dinding luar. Sedangkan unsur
tradisional antara lain terlihat pada denah bujur sangkar, fondasi masif,
serambi, dan atap tumpang.
Pada tahun 1974 dilaksanakan
pemugaran masjid oleh swadaya masyarakat setempat dengan kegiatan perbaikan
kerangka atap yang rusak dan bocor. Tahun 1977 untuk kedua kalinya dilakukan
perbaikan akibat gempa bumi, sehingga terjadi peretakan dinding. Kegiatan ini
dibiayai Mexiteri Dalam Negeri. Sebelas tahun kemudian, tahun 1988 untuk ketiga
kalinya diadakan pemugaran kembali oleh Direktorat Perlindungan clan Pembinaan
Peninggalan Sejarah dan Purbakala. Terakhir masjid ini dipugar oleh Proyek
Pelestarian dan Pemanfaatan Peninggalan Sejarah dan Purbakala Jawa Barat pada
tahun 1991/1992 dengan kegiatan perbaikan atap, penampil serambi timur, teras
dan lantai bangunan utama dan serambi, pintu, jendela, dan plesteran
tiang-tiang serambi.
Deskripsi Bangunan
Masjid Agung Manonjaya terletak pada
tanah seluas 6159 m2 , dikelilingi oleh pagar tembok. Pintu masuk
halaman masjid terdapat di timur, utara, dan selatan dengan arah hadap masjid
ke timur. Masjid Agung Manonjaya dibangun pada ketinggian ± 1 m dari permukaan
tanah dengan pondasi massif dan denahnya berbentuk bujur sangkar dengan
penampil di bagian barat. Lantai dari tegel merah sedangkan lantai di depan
mihrab dilapisi dengan karpet berwarna hijau. Bangunan dikelilingi dinding di
keempat sisinya. Pintu masuk ke bangunan induk terdapat di dinding timur, utara
dan selatan. Pada bagian timur terdapat penampil serambi yang menghubungkan
koridor serambi . Penampil serambi merupakan jalan menuju ruang utama. Bangunan
masjid terdiri atas ruang utama, serambi, pewastren, gudang, dan perpustakaan.
Ruang Utama
Denah ruang utama berbentuk persegi
panjang dengan ukuran 22,8 x 16,7 m dan dibatasi oleh dinding. Pada dinding
terdapat pintu di sisi timur, utara, dan selatan. Pintu berjumlah tiga buah,
masing-masing terdiri atas dua daun pintu. Dinding timur terdapat pintu utama
dan merupakan batas dengan serambi timur.
Pintu terbuat dari kayu memiliki dua
daun pintu dan ternagi atas dan bawah. Bagian atas atau dari kaca buram dan
bagian bawah merupakan hiasan ukiran bidang persegi panjang. Ukuran pintu
tingginya 3,15 m sedangkan lebarnya 1,15 m. Bagian dalam pintu dipasang gorden.
Pintu utama dibuka pada hari terytentu saja yaitu hari Jumat dan Hari raya idul
fitri.
Di kiri kanan pintu terdapat jendela
berbentuk persegi panjang dengan dua daun jendela tanpa hiasan.
Jendela merupakan jendela rangkap
yang bagian dalam nya terbuat dari kaca dengan ukuruan 1,82 x 0,81 m sedangkan
bagian luar dari bilah-bilah papan yang dipasang secara vertical.
Dinding selatan membatasi ruang
pawestren dan gudang. Pada dinding terdapat tiga buah pintu terdiri dari satu
pintu yang menghubungkan selasar luar pawestren dan dua buah lagi tanpa daun
pintu serta berbentuk lengkungan pada bagian atasnya. Pintu ini merupakan pintu
menuju pawestren. Dinding utara pembatas ruang perpustakaan dan serambi utara.
Pintu dinding ada dua buah. Di kiri-kanan pintu yang berhubungan dengan serambi
terdapat dua buah jendela. Dinding barat terdapat mihrab dan kiri – kanannya
terdapat jendela serta sebuah lagi di barat mihrab. Dalam ruang utama terdapat
tiang-tiang mihrab, dan mimbar.
-
Tiang
Pada ruang utama terdapat 10 buah
tiang terdiri dari empat tiang sokoguru, empat tiang penyangga atap di antara
tiang sokoguru, dan dua tiang lainnya terletak di depan mihrab. Tiang sokoguru
berbentuk segi delapan, tingginya 4 m, garis tengahnya 1 m, terbuat dari tembok
dan berfungsi sebagai penopang atap. Tiang tersebut berdiri di atas lantai
ruangan tanpa lapik, badannya polos dan pada kepala tiang terdapat
pelipit setengah lingkaran dan pelipit penyangga. Enam buah tiang lainnya
mempunyai ketinggian 4 m dan garis tengah 0,70 m, berdiri di atas lapik
berbentuk persegi dan bagian atasnya terdapat hiasan pelipit setengah lingkaran
dan pelipit genta.
-
Mihrab
Mihrab terletak di barat laut masjid
berbentuk ruangan persegi panjang dengan ukuran 6,30 x 4,30 m. Tinggi
mihrab 4 m. Bagian depan mihrab mihrab terdapat tiga buah pintu persegi panjang
berukuran 2,60 x 1,28 m (kiri, tengah, dan kanan) tanpa daun pintu. Pintu kiri
dipergunakan untuk imam memimpin shalat, sebelah kanan merupakan tempat muadzin
mengumandangkan adzan, dan pintu tengah tempat letak mimbar.
Pada bgain atas pintu terdapat
lengkungan setengah linhkaran berupa tulisan Arab (kaligrafi) yang menyebut
“Allah”. Bagian atas atap mihrab membentuk atap limasan dengan mustaka
berbentuk kubah.
-
Mimbar
Mimbar masjid Agung Manonjaya
terletak didalam mihrab dan berdiri di atas lantai mihrab tersebut dengan
pondasi setinggi 1 m. Denahnya berbentuk segi enam dengan lantai dari tegal
merah. Untuk naik ke lantai dipakai tangga dengan lima anak tangga. Di atas
pipi tangga terdapat dua buah tiang dengan hiasan mata tombak di ujungnya.
Pada tiap sudut bidang segi enam
terdapat empat buah tiang yang berdiri di atas pagar mimbar dari kayu.
Tiang-tiang tersebut bagian atasnya dihubungkan dengan palang kayu mendatar
sehingga merupakan atap terbuka. Bagian atas palang bagian depan diberi hiasan
sulur dan warna keemasan. Hiasan lain yang terdapat pada mimbar berupa pelipit.
Serambi
Serambi yang terdapat pada Masjid
agung Manonjaya letaknya di sisi utara dan timur. Kedua serambi tersebut
selasarnya berlapis tegel merah dan denahnya persegi panjang. Serambi utara
berukuran 19,90 x 3,80 m dan untuk masuk ke serambi melalui tangga dengan lima
anak tangga. Serambi timur terdapat tembok pagar setinggi 0,60 m yang
diatasnya berdiri tiang-tiang penyangga atap. Pada sudut serambi ini terdapat
tiga buah tiang sudut berdiri pada lapik diatas pagar tembok. Serambi mempunyai
penampil, berdenah persegi panjang dengan ukuran 12,60 x 9,40 m. Penampil
merupakan bangunan terbuka dengan atap tumpang. Pada pagar penampil terdapat
enam buah tiang ganda berdiri di atas pagar tembok penampil serambi timur. Pada
badan tiang tersapat hiasan lekukan sepanjang tiang dan bagian atas terdapat
pelipit setengah lingkaran dan pelipit sisi genta. Bagian puncak atap mempunyai
mustaka berbentuk bunga teratai yang sedang mekar dengan kelopaknya. Atap
penampil ini dipotong oleh empat buah tiang di atas tembok penampil. Di antara
tingkatan atap terdapat ruangan yang dilengkapi jendela kaca.
Pawestren
Pawestren adalah ruangan shalat
khunsus wanita. Pawestren ini berada di sebelah selatan ruang utama dan
berbentuk persegi panjang dengan ukuran 11,40 x 3,80 m. Lantainya dilapisi
dengan tegel merah berukuran 30 x 30 m dengan tinggi dinding 4 m dari lantai.
Dinding bagian barat berbatasan langsung dengan gudang.
Pintu masuk ke pawestren ada tiga
buah yaitu di bagian utara (dinding selatan ruang utama) dan sebuah pada
dinding timur pawestren. Pada dinding timur terdapat dua buah jendela dan
merupakan jendela rangkap. Bentuk jendela sama seperti jendela ruang utama.
Dalam ruangan terdapat tangga kayu untuk naik kea tap. Langit-langit pawestren
terbuat dari tripleks dan dicat warna coklat.
Gudang
Letak ruang gudang di sudut barat
pawestren dengan denah berbentuk bujur sangkar. Dinding gudang tingginya 4 m
dan pintu masuk di sebelah timur. Pada dinding selatan terdapat lubang angin
berbentuk persegi panjang dengan bilah-bilah papan yang disusun tegak dan pada
bagian dalamnya diberi kawat
Perpustakaan
Ruang perpustakaan merupakan ruang
baru yang didirak pada tahun 1991. Pada mulanya ruangan ini merupakan ktempat
menyimpan keranda mayat. Letaknya di uatara ruang utama dan berukuran 3,85 x
2,95 m. Tiggi dindingnya 4 m, dan pada dinding timur terdapat pintu masuk yang
menghubungkan serambi utara. Sedang dinding selatan juga terdapat pintu yang
menghubungkan ruang utama. Di dinding utara hanya terdapat sebuah jendela yang
berangkap dua.
Atap
Atap Masjid Manonjaya merupakan atap
tumpang bersusun tiga dan diantara tingkatan tersebut terdapat jendela kaca.
Atap disangga oleh tiang-tiang yang terdapat pada bangunan dan mempergunakan
genteng berwarna hijau. Pada bagian ujung atap terdapat lisplank dengan hiasan
pinggir awan. Puncak atap dihiasi mustaka berupa bunga teratai dengan
kelopaknya.
Menara
Masjid Agung Manonjaya mempunyai dua
buah menara yang terletak di depan serambi timur sebelah utara dan selatan.
Antara serambi timur dan menara dihubungkan dengan penampil serambi. Menara
terbagi atas kaki, badan, atap, dan koridor menara. Tinggi pondasi dari
permukaan tanah 1 m berfungsi sebagai dasar bangunan, berbentuk segi delapan.
Lantai menara dari tegel merah dan bentuknya sama seperti fondasi. Menara
terbagi atas dua tingkat. Pada lantai pertama terdapat pintu masuk ke menara,
berukuran 2,26 × 1,20 m dan berdaun pintu dua. Letak pintu menara utara dan
selatan saling berhadapan serta dihubungkan dengan koridor. Menara mempunyai 12
buah jendela, masing-masing menara enam buah. Bentuknya persegi panjang
berukuran 1,80 × 0,80 m. Hiasan terdapat pada bagian atas jendela berupa atap
segi tiga, sedangkan pada sisinya merupakan pelipit. Bagian dalam menara
terdapat ruangan yang dipergunakan untuk kantor akad nikah dan tempat wanita
mendengarkan khotbah. Untuk naik ke lantai dua dipergunakan tangga kayu. Bentuk
atap menara makin ke atas makin meruncing seperti kerucut dan di atasnya
terdapat mustika berbentuk payung tertutup dengan bulan bintang. Atap menara
dari genteng berwarna hijau. Koridor menara ada di antara menara utara dan
selatan yang menghubungkan kedua menara tersebut. Denahnya persegi panjang
dengan ukuran panjang 24,40 dan lebar 3,30 m. Lantai dari tegel merah dan
berpagar tembok. Pada bagian atas tembok timur terdapat tiang ganda dari semen
dan di tengah tembok ada tangga menuju ke bangunan induk dengan lima anak
tangga. Koridor tersebut mempunyai atap berbentuk limasan dari genteng hijau.
Pada atap sebelah timur terdapat lagi atap segi tiga dari tembok dan bagian
muka segi tiga dilapisi kayu berbentuk segi tiga pula. Hiasan terdapat pada
permukaan tembok atap sebelah timur berupa bunga teratai dan tulisan angka
tahun pendirian menara.
Perlengakapan Masjid
Perlengkapan
masjid yang terdapat pada Masjid Agung Manonjaya adalah bedug dan kentongan.
Letak bedug dan kentongan di sudut sebelah selatan serambi timur. Bedug dari
kayu silinder dan dilubangi, garis tengahnya I m. Kanan kiri lubang tersebut
ditutup dengan kulit kambing. Bedug berada di atas kaki meja dari triplek,
sedangkan kentongan berada pada penyangga kayu berkuda. Kedua peralatan
tersebut masih baru.(Sumber : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (1999). Masjid Kuno Indonesia. Jakarta:
Proyek Pembinaan Peninggalan Sejarah dan Kepurbakalaan Pusat.)***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar